Seputar Kita

Kadang kita melewatkan hal kecil yang akan berefek besar dalam kehidupan kita. Teruslah motivasi diri dengan terus berbagi........Karena tanpa kita sadari setiap detik waktu kita tak akan pernah kembali, jadikan berharga, jadikan bermanfaat.... Tetap di seputar kita..........
Powered By Blogger

Senin, 25 Oktober 2010

Kalau Begini Ya Pantas Kalian Gak Kaya-Kaya......

 
clip_image002

Orang mengatakan negara kita itu zamrud khatulistiwa, negara yang kaya akan sumber daya alam, yang katanya hasil lautnya sangat melimpah. Bahkan dalam salah satu lagu yang dulu populer dikatakan 'kayu dan batu sudah jadi tanaman', semua itupun tidak cukup mewakili kekayaan yang kita miliki. Namun, ternyata apa yang kita rasakan berbeda dan ternyata kenyataan ini sangat pahit bagi beberapa orang. Bagaimana tidak, di sebuah sudut ibu kota yang katanya semua fasilitas ada dari masalah kesehatan sampai hiburan, masih ada saudara kita yang mengalami busung lapar. Ada sebuah hal menarik yang ingin saya ceritakan, ini adalah sebuah kondisi nyata yang mungkin oleh sebagian orang dianggap sebagai sebuah budaya. Namun bagi saya yang berasal dari kampung, hal ini sangat-sangat merugikan dan seharusnya kita memiliki perhatian terhadap masalah ini.

"Kalau begini terus, kalian tidak akan kaya dan sejahtera!" Begitulah kurang lebih yang dikatakan seorang ekspatriat dari Jepang yang bekerja disalah satu perusahaan minyak di Jakarta. Menyebalkan memang, dia berkata hal seperti itu didepan bangsa kita Indonesia. Tapi, sayapun merasakan hal yang sama. Mari kita coba tenangkan pikiran kita dan mulai berpikir.....

Kemacetan adalah sebuah rutinitas yang selalu dialami oleh warga kita, bukan hanya jakarta namun juga daerah lain. Sebutlah anto, seorang pekerja swasta di bilangan Jakarta Pusat. Setiap hari harus merelakan waktu 2 jam dijalan sebelum memulai pekerjaan, begitu juga saat pulang waktu tempuh sampai rumah yang berada didaerah depok kurang lebih juga sama, "Belum kalau hujan,mas! Bisa dipastikan saya dijalan akan semakin larut." Hampir semua warga mengeluhkan kondisi ini, sebelum kerja sudah capek, bagaimana bisa menunjukkan peforma yang maksimal?

Berbeda dengan widi, teman sekantor anto. Dia memilih untuk kost disekitar kantor, karena tidak kuat untuk tiap hari pulang-pergi. Sekali lagi, karena macet!! Padahal widi memiliki keluarga dirumah....

Oke!! Sudah cukup kita bicara tentang macet... Sekarang saya ingin menggambarkan betapa banyak energi sia-sia yang kita hambur-hamburkan demi kemacetan.

Setiap kendaraan bermotor milik kita pasti membutuhkan bahan bakar minyak, bahan bakar itu juga tidak kita dapatkan secara gratis, kita membeli. Disaat kita mengalami kemacetan, mesin mobil atau motor kita akan tetap melakukan pembakaran sehingga energi alam yang kita pakai itu akan terbuang sia-sia. Mungkin sebagian orang berpikir, "Ah, gue kan cuma pakai motor!" atau sebagian yang lain mengatakan," Ah, gue bisa beli bensin!" MEMANG!! tidak salah jika kita mengatakan hal itu, namun coba kita berpikir, berapa ribu ton minyak bumi yang kita bakar hanya untuk kemacetan setiap hari?? Padahal jika kita bisa menghematnya minyak itu bisa diekspor dan menghasilkan devisa yang luar biasa.

Mungkin setelah membaca tulisan diatas sebagian akan berpendapat," Kan demi kenyamanan kita, kita pakai kendaraan pribadi juga demi efisiensi," atau, "Dari pada naik kendaraan umum, banyak copet dan kejahatan, mending naik kendaraan pribadi meski agak mahal." Yah, itu kembali kepada kita.... Kita sudah sama-sama dewasa untuk memilih dan memilah mana yang baik? saya tidak menyalahkan, hanya saya memiliki pesan bagi pengguna kendaraan bermotor, berhematlah karena kondisi bumi kita semakin renta. Isi perut bumi terus diambil, kita menggunakannya dengan sia-sia, hasil pembakaran itupun menghasilkan gas yang membahayakan bumi, sampai kapan bumi kita akan bertahan? Bijaksanalah, kalau memang bisa kita kurangi, kurangilah....

......................................................................................................................................

Apa yang saya tulis diatas adalah sebuah keluhan dari para korban macet, pandangan seorang yang bekerja dan melihat langsung betapa minyak bumi dihambur-hamburkan percuma (ekspatriat dari Jepang), dan pandangan saya pribadi. Yang terakhir, masih banyak juga tindakan kita yang disebut 'pemborosan', mari kita berhati-hati dan memikirkan kondisi lingkungan kita, berhematlah...... 


By. Salman Al-Fatih

Pesan Untuk Kita........

  image

Melihat pertandingan sepakbola tadi malam sangat seru, pertandingan chelsea-wolves (salah satu pertandingan yang disiarkan tv swata) cukup membuat saya terpaku didepan layar televisi, para pemain berjuang dengan sangat maksimal. Berjibaku melawan serangan dari tim lawan, jatuh-bangun untuk memasukkan goal, memberikan operan-operan cantik dan membahayakan tim lawan. Saya bukan komentator bola, namun saya ingin memberikan komentar bahwan seharusnya seperti itulah sebuah organisasi bekerja.

Kita bisa melihat bahwa sebuah tim sepakbola telah memiliki pembagian tugas yang jelas, siapa yang menjadi penyerang? Yang menjadi defender? dan siapa yang menjaga gawang. Masing-masing dari mereka memiliki tujuan yang sama yaitu 'memenangkan pertandingan'. Memang terlihat sederhana tujuannya, yang luar biasa adalah bagaimana masing-masing anggota tim bisa bekerjasama untuk mewujudkan tujuan mereka.

Setiap pemain memiliki kapasitasnya masing-masing, mereka memiliki pekerjaan yang berbeda. Seorang penyerang memiliki tanggungjawab untuk menjebol pertahanan lawan dan membuat goal, seorang defender memiliki tanggungjawab untuk mempertahankan diri dari serangan lawan, dan penjaga gawang memiliki tanggungjawab untuk mencegah bola masuk sehingga menambah poin lawan. Sangat menarik ketika masing-masing anggota itu saling memberikan operan, mencoba menyerang kemudian mengembalikan bola kebelakang jika terdesak, dan menggiring bola sehingga mendapatkan goal, meski tak jarang para pemain berkontak fisik dan cedera karena pemain lawan.

Mereka memiliki pengetahuan medan, mereka menjaga tanggungjawabnya, mereka mempercayai temannya, mereka tidak serakah sehingga ingin mempertontonkan kehebatannya sendiri. Intinya mereka bekerjasama untuk mendapatkan kemenangan bersama, masing-masing dari mereka bisa menterjemahkan apa yang diinginkan oleh tim sehingga tujuan tim bisa tercapai.

Saya ingin menggambarkan betapa indahnya tim yang seperti itu, para anggota tim bisa melakukan improvisasi terhadap 'perintah atasan', tanpa merubah tujuan. Mereka melakukan yang terbaik untuk tim, bukan untuk dirinya sendiri. Mereka tidak hanya memikirkan tujuan, mereka juga memikirkan kondisi lingkungan. Mari coba kita bahas satu per-satu :

· Melakukan yang terbaik bersama tim, bukan untuk diri sendiri

Para anggota tim bisa mengerti bahwa sebuah perjuangan dilakukan bersama-sama, mereka menyadari kelebihan dan kelemahan tiap anggota. Sehingga mereka rela ditempatkan diposisi yang sesuai, seorang defender mungkin tidak akan pernah memasukkan goal ke gawang lawan, dan mungkin namanya tidak akan bersinar seperti para penyerang. Keadaan itu tidak lantas membuat mereka berontak dan membawa bola sendiri dari belakang ke depan sehingga bisa menciptakan goal agar nama mereka dikenal.
Mereka memahami keadaan itu dan rela bola-bola yang mereka rebut dari lawan mereka berikan pada kawannya yang berada di garis depan sebagai penyerang. Mereka mengerti bahwa menjaga garis pertahanan sama pentingnya dengan menyerang pertahanan lawan, mereka mungkin memang tidak akan bersinar seperti para penyerang, namun itulah perjuangan mereka untuk tim, mempertahankan garis belakang. Jika bukan mereka siapa lagi?

Dalam organisasi mungkin kita masih banyak menemui orang-orang yang ingin mendapatkan prestasi sehinga melakukan berbagai cara. Apakah menarik orang yang diatasnya, menginjak orang dibawahnya, mendorong samping-sampingnya, tanpa memahami makna sebuah tim. Mereka tidak perduli dengan teman-temannya dalam tim, mereka lebih peduli untuk menonjolkan diri sendiri meski sebenarnya itu sangat merugikan tim.


· Mereka memikirkan lingkungan bukan hanya tujuan

Kita sama-sama memahami bahwa salah satu tujuan tim sepakbola yang bertanding adalah menang dengan cara mencetak goal sebanyak-banyaknya. Kita juga melihat bagaimana tiap personal dalam tim tersebut memberikan peran terbaiknya. Ketika tujuannya sudah jelas bukan berarti mereka tidak memikirkan cara dan lingkungannya. Coba bayangkan jika para pemain tidak memahami hal ini, yang mereka tahu tujuannya hanya mencetak goal. Maka bisa dipastikan permainan bola hanyalah bola-bola bebas yang ditujukan kearah gawang, pasti akan sangat-sangat membosankan.

Lihat saja dalam permainan bola, ketika bola sudah dibawa oleh salah satu anggota tim maka dia akan memberika operan kepada anggota yang lain. Namun operanpun juga bukan sembarangan, mereka masih memikirkan apakah anggota tim itu 'aman' untuk menerima bola? Meski yang akan menerima bola adalah pemain yang terkenal, jika dia 'tidak aman' maka pasti akan diberikan pada yang lain. Si pembawa bola memiliki tujuan yang sama 'memberika goal untuk lawan' namun dia juga memikirkan caranya bukan? Bukan asal menendang.

Ketiaka seorang anggota tim (organisasi) sudah memahami tujuan organisasi, maka tugas berikutnya adalah memahami lingkungannya. Maksud saya disini adalah seorang anggota tim seharusnya bisa membaca lingkungan dan medannya sehingga tugas yang sudah mereka miliki tidak asal dalam pelaksanaanya, yang diharapkan adalah 'bukan asal tujuan tercapai' tapi 'bagaimana agar tujuan tercapai dan tidak membahayakan anggota tim yang lain?' kalau perlu kita berkorban lebih agar bisa memberikan yang terbaik bagi yang lain.
Disinilah dituntuk kreativitas setiap anggota untuk melakukan manuver yang baru, menterjemahkan keinginan pemimpin agar tujuan tim tercapai. Manuver-manuver yang diperlukan tentu manuver yang seharusnya bisa dipertanggungjawabkan dan tidak membuat anggota tim atau organisasi mengalami kesusahan.

.................................................................................................................

Yap! semoga tulisan sederhana mengenai 'analisis sederhana' ini bisa memberikan kesadaran baru bagi kita tentang peran kita. So! Keep our spirit!! Be khusnudzon thinking......

By. Salman Al-Fatih

Jumat, 22 Oktober 2010

Yang Tersulit

Salah seorang murid Nasrudin di sekolah bertanya, “Manakah keberhasilan yang paling besar: orang yang bisa menundukkan sebuah kerajaan, orang yang bisa tetapi tidak mau, atau orang yang mencegah orang lain melakukan hal itu ?”

“Nampaknya ada tugas yang lebih sulit daripada ketiganya,” kata Nasruddin.

“Apa itu?”

“Mencoba mengajar engkau untuk melihat segala sesuatu sebagaimana adanya.”

Diambil dari kumpulan humor sufi Nasrudin

BUKANNYA ELU ORANG KAYA???

 
Pagi ini pukul 10.00 WIB seusai ujian salah satu siklus di kampus, kusempatkan untuk mengulang kembali hasil ujian yang kulakukan untuk mengkoreksi kesalahan-kesalahan. Aku memilih masjid yang memang biasanya sepi pada jam-jam segini, sekalian menunggu sholat jum'at pikirku.

....................................................................................................................................….
"Bukannya elu orang kaya?" Ucap faris setengah berteriak kepada husein yang baru masuk masjid.
Sebuah kalimat yang membuka pertemuanku dengan ketiga sahabatku pagi ini di masjid kampus. Faris mengatakan hal tersebut pada husein yang saat itu diminta untuk menghubungi salah seorang teman kami agar berkumpul. Dengan nada mengejek faris dan moham mengatakan kepada husein, "Eh, bukannya elu orang kaya? Pegangan aja kemana-mana pakai BB."
Dengan santai husein menjawab, "Eh, bukan gitu! Jujur aja nih,man. BB gue cuman buat lifestyle. Yang gue aktivin cuma BBM doank!" "Lho? Trus kalo yang FB, twitter, or e-mail? Lu gak langganan?" Tanya moham. "Enggak lah, bisa tekor gue!! ini juga pulsa GSM jarang gue isi, makanya gak bisa buat telpon!" Jawabnya sambil menunjukkan BB gemininya.
"Pantesan dihubungi lewat SMS gak pernah bales lue!" Sahutku. "Iya neh, si husein...." tambah faris. "Tapi tetepkan lue orang kaya!! Gayanya udah beda" Kata moham.

"Eh, jangan gitu lu.... Gue,masih gini-ginii aja kok! Gak ada yang berubah. Kalo masalah kaya sih, gue akuin gue kaya dari sononya!" Husein berkata dengan santainya. "Weits.... Udah mulai gede nih hidungnya (sombong)," Sambung moham.  Kulihat ketiga sahabatku ini memang sudah semakin akrab saja....
"Eh, gue gak sombong!! Gue emank kaya.... gue punya mata lengkap, mulut bisa bicara, hidung buat bernafas, telinga buat mendengar.... Gak terhitung nih kekayaan gue...."
Seketika kami diam mendengar jawaban husein. Benar, juga selama ini kita menilai kaya hanya dari material dunia, tapi lupa kekayaan kita yang melekat sejak lahir.
"Hmm... iya...ya.... Kalo dihitung-hitung gituan emank.... Gak akan bisa dihitung deh kekayaan kita..." Kata moham kepada faris....
Dan kejadian ini berakhir untukku ketika ada panggilan dari dosen untuk kembali keruangan. Aku berpamitan kepada mereka dan berjalan meninggalkan mereka, kusempatkan lagi melihat kebelakang ketiga sahabatku itu masih meneruskan percakapannya.

Kalimat terkhir yang kudengar dari husein adalah, "Gak bisa kita mengatakan kita lebih kaya dari seseorang sementara sebenarnya hati kita miskin iman....."
Percakapan karena minimnya pulsa hape menjadi sebuah pelajaran untuk kembali mengingat nikmat-nikmatMu Ya Rabb....
.............................................................................................................................................

Kembali lagi kuucapkan syukur ketika pengumuman hasil ujian ba'da sholat jum'at..... Kami sekelompok lulus ujian dengan nilai yang cukup memuaskan...... Alhamdulillah......
@Kamar kos teman ditemani lampu belajar.......
Salman Al-Fatih

Selasa, 19 Oktober 2010

Percakapan di Halte Busway

Siang itu sepulang dari pasar Mangga Dua Jakarta. Kedua pemuda itu memilih naik transjakarta karena murah dan nyaman. Setelah membeli tiket dan antre di dalam halte, kedua pemuda itu becakap-cakap untuk mengusir kebosanan.

Reza : Busyet!! Dari tadi udah 2 bus yang lewat tapi gak ada yang berhenti di depan halte....

Isnan : Iya...ya... padahal kedua bus tadi kosong, mana disini udah mulai panas dan antreannya mulai panjang.

Reza : yasudahla.... kita tunggu saja...

Isnan : Btw, tau gak kenapa bus-bus itu gak berhenti didepan halte?

Reza : Hmmm.... apa ya? (pura-pura mikir)

Isnan : Hayo... apa za?

Reza : Gak tau deh... Emank kenapa?

Isnan : Hehehe.... jawabnya karena di depan halte gak ada lampu merah (lampu lalu lintas), jadi busnya gak salah kalu gak berhenti....

Reza : ???!!!!????

Selasa, 12 Oktober 2010

Diary Mahasiswa Baru…..


Hari itu tepat 3 hari sejak pertama kami masuk sebuah camp tentara (YONIF) untuk menjalani masa orientasi sebagai mahasiswa baru. Wajah-wajah itu menjadi sama, rambut kami sama-sama 0-0-1, warna kulitpun akhirnya sesuai dengan janji pak komandan…. ‘Yang putih akan menjadi hitam, yang hitam akan lebih hitam, tidak ada perbedaan antara kita, kalian semua satu!!’ Itulah, yang benar-benar terjadi…..
Disana dibuat kelompok-kelompok berdasarkan program study dari masing-masing jurusan. Dibedakan ada kelompok pria dan kelompok perempuan, karena 1 kelompok akan menempati bangsal yang sama. Hari pertama adalah hari yang paling melelahkan bagi kami….
Pukul 4 bangun, langsung kelapangan dengan pakaian olahraga lengkap dengan sepatu. Senam pemanasan kemudian dilanjutkan dengan lari pagi keliling komplek camp sambil bernyanyi… Sebuah pengalaman baru buatku. Setelah itu dilanjutkan dengan istirahat untuk mandi dan beres-beres, dan bagi yang muslim tentu ada waktu untuk sholat subuh berjama’ah.
Pagi harinya, ‘pak komandan’ kami memanggilnya, tapi beliau disebut instruktur oleh para senior kami. Dia berkeliling kebarak-barak kami, melihat apakah tempat tidur kami sudah tertata dengan rapi? Apakah kondisi barak bersih atau berserakan sampah. Kalau seandainya ada yang salah, hukuman bukan hanya bagi personal, tapi untuk kelompok ‘hadiah grup terburuk’ lari memutar lapangan sambil berteriak ‘kamar kami paling kotor, kami paling jorok!!!’
Hari pertama, hampir semua kelompok mendapatkan hadiah ini, kecuali beberapa kelompok wanita. Kemudian makan pagi dengan cara tentara, terlihat unik dan menyenangkan menurutku. Tidak ada perbedaan, semua harus disiplin, bahkan sebelum makan ada upacara. Kalau anggota belum lengkap, maka kami harus menunggu atau mencarinya agar acara makan dapat dimulai. Luar biasa!!!
Makan pagi hari pertama kami menyebutnya makanan ‘omprengan’, itu dikarenakan tempat makan kami terbuat dari besi yang sudah dibuat khusus dengan cekungan untuk tempat nasi, lauk dan sayur. Cara mengambilnyapun unik, setiap kelompok harus lengkap dan mengantri, setiap ketua kelompok yang membagikan nasi dan lauk kepada anggotanya agar semua kebagian. Alih-alih semua anggota kekurangan, yang ada justru kelebihan….. Karena kami mendapat pesan ‘nasi itu adalah rizki, jangan sampai disia-siakan. Kalau sampai tidak habis maka kalaian akan mendapatkan hukuman’. Alhasil, mau-tidak mau setiap anggota harus memahami kondisi temannya. Kalau temannya tidak habis, maka dia harus menghabiskan, dan begitulah suasana makan setiap harinya tiga kali sehari….. Kami belajar untuk bekerjasama, senasib sepenanggungan, sama-sama menderita, tapi saling menguatkan….. Indahnya…
Setelah itu, pagi sampai siang kami ada sesi materi. Ada materi tentang leadership, ada tentang kemasyarakatan, dan ada tentang disiplin sebagai warga negara. Yang paling kusukai adalah ketika salah satu ‘pak komandan’ berkisah mengenai perjuangannya di tanah timor leste. Dengan (maaf) terpincang-pincang beliau maju dan menjelaskan betapa mulia tugas para TNI, diujung perbatasan berjuang mempertahankan kedaulatan, jauh dari keluarga dan nyawa yang jadi taruhan. ‘pincangnya’ beliau adalah salah satu tanda yang beliau dapatkan saat konflik di timor-timur berlangsung….. Salut untuk para TNI!!!
Sorenya kami mendapatkan waktu lebih longgar, ada yang menggunakan untuk membalas waktu tidur yang tersita, ada yang melanjutkan diskusi dengan para ‘instruktur’, ada juga yang sekedar nongkrong dengan teman-teman dipinggir lapangan…. Hari itu adalah hari pertama yang berat. Malam harinya setiap kelompok mendapatkan giliran jaga malam untuk menjaga komplek baraknya, karena kata ‘pak komandan’ nanti tengah malam aka nada sirine atau mungkin nanti aka nada yang ditugaskan untuk berkeliling dan membangunkan satu barak yang tidak dijaga. Alhasil, sekali lagi kami belajar untuk menghargai sesama, membagi tugas piket dan harus siap berjaga, kalau tidak dan terjadi hal yang tidak diinginkan maka satu barak akan terkena hukuman.
Pada hari kedua sudah tidak ada grup yang terkena hukuman pagi, semua berjalan begitu lancar. Bahkan ketika acara makan siang dan malam saat ‘pak komandan’ tidak ditempat, kami melakukan upacara sendiri dan tetap tenang seperti saat beliau ada. Kami merasakan enaknya bisa merasakan kebersamaan….
Hebatnya, kami semua menangis pada hari ketiga…. Hari terakhir kami dididik di camp tersebut. Upacara penutupan berlangsung khidmad, ada yang menangis ketika mengucapkan salam perpisahan kepada para instruktur, ada yang tidak bisa berkata-kata dan hanya menggenangkan air matanya dikelopak. Aku heran, aku juga merasakan hal yang sama…. Padalah kebersamaan kami berlangsung tidak lebih dari 72 jam!!! Tapi begitu terasa udara yang penuh dengan kebersamaan…..
Kami berpelukan dan meminta maaf…. Kami merasakan sebuah fenomena yang ajaib, pembentukan karakter disiplin yang singkat itu begitu berkesan bagi kami, meski kesannya adalah ‘siksaan’ tapi kami menyebutnya ‘kasih sayang’ karena mereka melakukan ini untuk kami.
Ternyata ‘ketakutan’ akan hukuman adalah awal untuk mendapatkan perubahan karakter, kemudian ‘pemahaman atau rasa akan manfaat’ adalah hal yang akan menjadi penjaga karakter yang terbentuk. Dan ‘hadiah’ adalah hal yang akan membuat kita selalu bersemangat untuk melakukan sesuatu…..
Itulah sepenggal cerita tentang ‘cara instant merubah karakter’ tentu yang selalu menjadi poin pertanyaan adalah bagaimana membiasakannya agar karekter itu terus bertahan……

By. Salman al-Fatih

Senin, 11 Oktober 2010

Surat Terakhir Untuk (Mantan) Pacarku....


Assalamu’alaikumwarahmatullahiwabarakatuh……

(Mantan) Pacarku Yang Dirahmati Allah….

Puji Syukur ku panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rizki dan nikmatNya untuk kita. Bahkan apa yang belum kita mintapun diberikanNya, sampai-sampai kita juga tidak dapat menhitungnya. Semoga engkaupun merasakan yang demikian atas nikmatnya seperti yang aku rasakan.

Sholawat dan salam tak lupa mari kita hadiahkan kepada manusia mulia yang tidak pernah berhenti untuk medakwahkan islam Rosulullah SAW, kepada kuluarganya, kepada para sahabat, dan para pengikutnya sampai hari akhir nanti. Semoga kita termasuk didalam golongan orang-orang beriman. Amin.

(Mantan) Pacarku Yang Dirahmati Allah….

Engkau adalah makhluk yang mulia seperti halnya ibuku dan saudara perempuanku…. Yang harus kujaga kemuliannya. Engkau adalah bunga yang harumnya semerbak yang mengundang kumbang untuk datang mendekat. Dan Islam agama kita telah memuliakanmu dengan memberikan tuntunan untuk kita bagaimana seharusnya engkau diperlakukan. Agar harummu tetap semerbak.

Tanganmu tak boleh disentuh oleh sembarang laki-laki, dirimu tak boleh sembarang diajak oleh laki-laki…. Kecuali oleh laki-laki yang dihalalkan untukmu melalui syari’atNya yang mulia.

(Mantan) Pacarku Yang Dirahmati Allah….

Aku menulis surat ini bukan karena aku takut hubungan kita diketahui oleh orang tuaku, atau aku telah mendapatkan penggantimu…. Bukan, bukan….sungguh bukan…..Namun, sungguh hidayahNya yang telah membuatku memahami syari’atNya yang mulia yang telah membuatku menyadari betapa mulianya dirimu. Islam agama kita telah mengajarkan bagaimana agar kita bisa menjaga kehormatan kita….

(Mantan) Pacarku Yang Dirahmati Allah….
Selama ini mungkin kita telah membina sebuah hubungan yang ditunggangi oleh musuh abadi manusia Syaithannla’natullah….. kita telah membuat hati kita terbuai oleh indahnya perasaan yang dibingkai oleh banyaknya bumbu maksiat didalamnya. Dan baru sekarang kita menyadarinya.

Sekarang, marilah kita semai benih cinta kita dijalan yang telah di RidhoiNya. Agar kita dapat merasakan cintaNya, sehingga kita akan menjadi hamba yang dicintai olehNya. Tak lupa dengan RidhoNya, maka dunia dan seisinya akan mencintai kita.

(Mantan) Pacarku Yang Dirahmati Allah….

Sungguh jodoh itu ada ditanganNya, setiap orang memiliki pasangannya. Janganlah engkau takut karena Allah SWT telah berjanji, bahwa seorang yang baik akan dipasangkan dengan yang baik dan begitu juga sebaliknya.

Mari kita bersama memperbaiki diri kita, yakinlah engkau akan mendapatkan yang terbaik pula.

Sudah cukup panjang kiranya suratku ini. Aku memohon ampun padaNya atas segala kesalahan yang telah kita lakukan, semoga engkaupun juga melakukan hal yang sama sepertiku. Aku mohon maaf jika dengan datangnya surat ini akan menyakiti hatimu, namun yakinlah inilah jalan terbaik untuk kita, karena tak ada kebaikan yang datang melainkan Dia mengijinkan. Semoga engkau dapat memahami apa yang kurasakan dan aku berdo’a semoga engkau merasakan apa yang kurasakan, semoga hidayah Allah diberikan kepada kita.

Akhirnya, aku menutup surat ini dengan do’a dan salam yang telah diajarkan junjungan kita yang mulia Rosulullah SAW. Sebuah salam penghormatan, sebuah do’a dan perekat ukhuwah….

Wassalamu’alaikumwarahmatullahiwabarakatuh…..

Anonim..... ditulis kembali dengan perubahan oleh Salman Al-Fatih


Jumat, 08 Oktober 2010

Cerita Sepiring Pisang Goreng.....


Hari itu hari sabtu malam, orang bilang waktu ini adalah waktu yang panjang karena ini adalah waktu berlibur  untuk sebagian orang. Akupun merelakan malam mingguku untuk duduk dimasjid dekat rumah, temanku mengajak bertemu setelah sholat isya’ katanya. Setelah beberapa saat menunggu-nunggu, dia datang dengan membawa sepiring pisang goreng dan sepiring kacang, buat camilan katanya.

Dia mengajakku masuk ke masjid, kemudian memintaku membantunya untuk menggeser papan dan menyiapkan karpet. Diambilnya pula beberapa spidol dan di coret-coretkan untuk melihat apakah masih berfungsi atau tidak. Aku diam saja mengamati dia, pikiranku masih terpaku pada pisang goreng.

“ Lama menunggu? Maaf ya, tadi soalnya bantuin ibu dulu….” Kalimatnya membuka percakapan.

“Ya, gak masalah. Asal imbalannya ada aja!” sahutku sambil melirik pisang goreng. “ Kok tumben ngajak kesini ada apa?" Pertanyaanku langsung menuju sasaran. Karena memang sudah sangat lama, kami tidak bertemu. Setelah kelas 2 SD tidak bertemu, bertemu kembali di kelas 6 unggulan (gabungan beberapa siswa dari beberapa SD) kemudian tidak bertemu lagi, dan sekarang SLTP kelas 2…. Terkesan aneh menurutku…

“Iya, kalo masalah pisang goreng… bolehlah!” katanya sambil mengambil pisang goreng dan memakannya. “ Ambil aja!” selorohnya.

Secara belum makan malam.... ya tentu pisang goreng pilihan tepat untuk mengisi perut. Kami melanjutkan dengan bercerita tentang masa kecil kami, apa saja yang sudah dilakukan selama ini, tentang kabar teman-teman kami dan banyak hal. Sedang asyik mengobrol, tiba-tiba ada seorang pria yang berperawakan kecil dengan memakai baju koko dan memperkenalkan dirinya sebagai pengajar ngaji.

“Waduh….dijebak ini…aku bakal diajak belajar ngaji…Padahal belepotan baca huruf hijaiyah…Gimana ya?” Dalam otakku terbersit banyak pikiran. Ingin pamit, gak enak udah makan pisang goreng, lagian apa alasannya? Salah nih…!!!! Mampus… mampus…. Apa kata dunia, kalau seorang ‘anak band’ belajar ngaji…. Malu juga kalo di suruh baca Al-Qur’an, pasti belepotan… Secara udah lama gak baca, punya sih dirumah, tapi gak kesentuh..

Setelah berbasa-basi sebentar, … Aku ditanya,” Udah juz berapa?” Mampus…. Benerankan, pasti ditanya….. Apalagi melihat temanku yang memasang wajah polos, seolah tidak tahu latar belakangku….

Mengakulah saya,” Iya ustad, baru juz 1 terkhir….” “Wah lumayanlah, daripada tidak sama sekali kan?” jawab pak ustad. Dalam benakku berkata, “Iya sih gak bohong juz 1 dari kelas 6 SD….wkwkwk….” Bersyukur saya tidak malu-malu amat.

“Oke deh, gimana kalau kita mulai?” kata pak ustad kepada temanku.

“Maaf pak, mulai apa ya?” Aku gusar takut kalau ketahuan udah lama gak baca Al-Qur’an.

“Kita mulai pengajian hari ini, seperti biasa, disini kalau malam minggu masjid mengadakan pengajian untuk remaja.” Pak ustad menjawab sambil membuka-buka buku. Dan kulihat temanku masuk ke ruang pengurus masjid.

Hufftt… untung, gak masalah deh ikut pengajian. Sekali-kali, masak malam minggu kerjaannya nongkrong di taman kota terus.... sambil main gitar? Hehehe…. Agak tenang tidak disuruh baca Al-Qur’an.

Jreng….Temanku datang dengan membawa 2 Al-Qur’an. Dag-dig-dug….. Yah, bakal baca nih… Yah, malu deh… Yah….

“Oke mas, silahkan di buka Al-Qur’an-nya. Kemarin kita terakhir tilawah sampai surat Al-Kahfi…” Pak ustad memintaku untuk membaca Al-Qur’an.

“Ya Allah, Ya Robbi, Duh Gusti…. Sudah lama aku tidak menyentuh Al-Qur’an. Aku malu, rasanya sudah lama sekali. Apakah aku masih bisa membacanya?” Aku bingung harus melakukan apa. Tiba-tiba temanku menukar Al-Qur’an-nya yang sudah di buka di surat Al-Kahfi dengan Al-Qur’an-ku.

“Bismillahirrahmanirrahim…..” Aku baca dulu surat Al-Fatihah, sebagai pemanasan. Begini-begini kalo sholat aku masih baca Al-Fatihah….. Mulailah aku membaca dan mengeja huruf demi huruf, merangkainya menjadi satu ayat, berlanjut sampai setengah halaman….

Hufff….. keringatku bercucuran seolah baru lari sprint 100 m, tanganku gemetaran, kepalaku pusing….. Ternyata walau terbata-bata aku masih bisa membacanya… Terima kasih Ya Rabb…

Giliran temanku membaca lanjutan ayatnya, terdengar olehku betapa lancarnya dia mengeja huruf-huruf arab itu. Seolah mengalir, menciptakan nada-nadanya sendiri, bahkan terdengar sangat merdu… Aku malu, sangat malu…

Malam itu setelah membaca Al-Qur’an, ustad mulai menerangkan sebuah materi dengan sesekali membuat tulisan arab di papan tulis. Aku tidak mengerti, bahkan materinya-pun tidak pernah ku dengar sebelumnya. Karena bosan, aku coba mengamati sekitar, hanya kami bertiga…. Akhirnya tak ada yang bisa kulakukan selain mencoba berkonsentrasi pada materi, tapi karena tidak mengerti , lagi-lagi menguaplah diriku........ Yang kutangkap hanya sebuah istilah yang baru ku dengar Ghazwul fikri ustad menterjemahkannya sebagai perang pemikiran.

Dalam benakku bertanya-tanya apa itu perang pemikiran??? Ah, sudahlah…. Ngikut aja dulu tar aja tanya-tanyanya.

Ternyata pengajian berlangsung lama sekarang jam dinding masjid meunjukkan pukul 21.43 WIB, kelopak mataku semakin berat. Aku benar-benar berharap segera selesai….

Syukur, sepertiya ustad mengerti pikiranku. Tak lama pengajian di tutup dengan do’a, yang saat itu katanya disebut sebagai do'a penutup majelis. Aku hanya mengamini aja, biasa tradisi jawa kalau ada yang berdo’a harus diamini.

Setelah selesai ternyata aku masih diajak ngobrol oleh ustad, berbagai hal. Bahkan sampai kehidupan pribadikupun ditanyakan…. Terasa berbeda, rasanya begitu tenang, tidak ngantuk lagi… Kamipun ngobrol sampai larut, tak kusangka ternyata si ustad cukup nyaman untuk diajak sharing. Dalam bayanganku, sosok ustad adalah sosok bersorban, memakai gamis, dengan wajah serius dan sering ceramah disana-sini, ternyata tidak.

Tak lama kemudia ustad berpamitan,” Mas, pekan depan datang lagi ya? Besok saya mau pergi ke luar daerah ntar saya bawakan oleh-oleh.” “Baik,ustad….nanti saya tagih oleh-olehnya,” jawabku sekenanya. Padalah memang ‘kena’, aku benar-benar ‘kena’.

Baru kusadari...... Aku malu....... ternyata selama ini telah meninggalkan Al-Qur’an… Aku malu, temanku ternyata sudah jauh meninggalkanku….  Saat itu, aku bertekad ingin memperbaiki diri, memperbaiki bacaan Qur’anku.

Aku rasa itulah yang disebut hidayah, tak disangka-sangka jalannya. Hari ini hidayah itu datang lewat pisang goreng yang dibawa temanku. 

Mungkin suatu saat aku bisa menjadi orang yang seperti dia… Menjadi jalan hidayah untuk orang lain. Walau hanya berbekal sepiring pisang goreng, kalau sudah ada tekad pasti akan terbuka jalannya.

Inilah kesan pertamaku tentang kajian, meski tidak mengerti tapi aku yakin kegiatan seperti ini bermanfaat.

by. Salman Al-Fatih

sebuah dialog : Apakah Tuhan Menciptakan Kejahatan?

by. Dicky Pratama

Seorang dosen bertanya "apakah tuhan menciptakan segalanya?"
seorang mahasiswa menjawab '' iya dia yang menciptakan semuanya , tuhan menciptakan semuanya ''
dosen itu bertanya kembali dengan pertanyaan yg sama ,
dengan yakinnya mahasiswa itu menjawab "iya pak..! semuanya..!"
dosen itu menjawab, "jika tuhan menciptakan semuanya, berarti tuhan juga yang menciptakan kejahatan, karena kejahatan itu ada. dan menurut prinsip kita sikap kita adalah berdasarkan dgn apa yang kita lakukan, jadi kita bisa berasumsi bahwa tuhan adalah kejahatan. bukan begitu?"
Mahasiswa itu diam , bingung tak bisa menjawab hipotesis sang dosen. sedangkan sang dosen merasa bangga menyombongkan diri. dan sekali lagi ia membuktikan bahwa agama itu cuma mitos semata.
Mahasiswa lain mengangkat tangannya,'' Maaf Pak apakah saya boleh bertanya sesuatu?"
''tentu saja!'', Profesor itu menjawab..
Mahasiswa itupun menanyakan, "Apakah dingin itu ada pak?"
"pertanyaan macam apa itu?! tentu saja ada! kamu tidak pernah sakit flu?" tanya si Profesor diiringi tawa mahasiswa lainnya.
Mahasiswa itu menjawab "Kenyataannya, dingin itu tidak ada, menurut hukum fisika dingin itu adalah ketiadaan panas , suhu -460 F adalah ketiadaan panas sama sekali dan semua partikel menjadi diam dan tak bereaksi pada suhu tersebut. kita menciptakan kata ''dingin'' untuk mendeskripsikan ketiadaaan panas."
Mahasiswa itu melanjutkan, "Pak apakah gelap itu ada?''
"Tentu saja ada!'', Profesor itu menjawab.
Mahasiswa itu menanggapi ''sekali lagi anda salah Pak! Gelap itu juga tidak ada, Gelap adalah keadaan dimana ketiadaan cahaya, cahaya itu bisa kita pelajari, sementara gelap tidak.. kita bisa menggunakan prisma newton untuk memecahkan cahaya menjadi beberapa warna dan menjadikan berbagai panjang gelombang, tapi kita tidak bisa mengukur gelap! Seberapa gelap ruangan diukur dengan intensitas cahaya diruangan tersebut. bukan begitu?"
Akhirnya Mahasiswa itu bertanya lagi, "apakah kejahatan itu ada Pak?"
dengan bimbang dosen itu menjawab,'' tentu ada! seperti apa yang kukatakan sebelumnya kita melihat kejahatan di tv, koran , bahkan kehidupan pribadi kita. banyak perkara kriminal dan kekerasan diantara manusia, semuanya itu manifestasi dari adanya kejahatan..!"
terhadap pernyataan itu mahasiswa menjawab, ''sekali lagi anda salah Pak..! Kejahatan itu tidak ada, kejahatan itu adalah ketiadaan tuhan, sama halnya dengan gelap dan dingin. kejahatan adalah kata yang dibuat manusia untuk mendeskripsikan akan ketiadaannya tuhan. Tuhan tidak menciptakan kejahatan, kejahatan adalah hasil dari adanya ketiadaan kasih sayang tuhan didalam hati manusia. Seperti dingin yang timbul dari ketiadaan panas, dan gelaap yang ada karena ketiadaan cahaya.''
Dosen itu terdiam, tertegun sejenak, dan tidak tau harus membantah filosofi tersebut dengan cara apa.
apa temen2 tau siapa Mahasiswa itu?
..dia adalah seorang Albert Einstein.
(dikutip dengan sedikit perubahan dari buku filsafat pengetahuan yg iseng2 saya baca di toko buku. + sumber2 web ttg Einstein di internet ^^)
sedikit tambahan, notes ini triggernya udh sempet saya jadiin status, waktu itu ada sobat yg nanya "Dik, apa Tuhan menciptakan kejahatan?

Rabu, 06 Oktober 2010

KEJENIUSAN ANAK KOS ^_^


By. Bang SAF

Siang itu matahari begitu terik, apalagi masih dalam bulan-bulan musim kemarau. Kami adalah mahasiswa baru Fakultas Kedokteran salah satu universitas di Jakarta. Mahasiswa baru dalam masa OSPEK dan masih semester awal yang cupu punya…. Masih hangat-hangatnya perasaan berbunga-bunga diterima di fakultas kedokteran. Tentu sebuah kebanggaan juga waktu itu ketika berjalan sambil membawa buku-buku kami, yang waktu itu biasa kami gunakan untuk mengisi kelas-kelas diskusi.

Sebuah cerita lucu terjadi, ketika banyak istilah-istilah kedokteran baru yang nggak pernah kami tahu artinya. Tak ada cara lain, mencari tahu di internet adalah hal yang paling gampang dan murah. Namun, tak jarang istilah itu tidak ditemui di internet….. Coba Tanya senior, hasilnya mirip-mirip juga nggak semua terjawab karena keterbatasan. Akhirnya ada dosen yang menyarankan, “ Belilah kamus kedokteran, agar jelas dan kalian tidak bingung. Nanti juga kamusnya pasti akan dipakai untuk seterusnya…..”

Mungkin memang itu cara yang paling bijak, tidak ribet, gampang, dan pasti berguna. Hunting-lah kami mencari dan memilah kamus mana yang harus kami beli? Seorang teman akhirnya memilih sebuah kamus kedokteran sederhana yang bisa dibilang cukup dari segi isi dan ukurannya, ya…. Sebesar kamus bahasa inggris Jhon Echols (aduh….maaf pak Jhon, saya lupa gimana mengeja nama bapak ^_^). Lumayan-lah, sebagai anak kos akhirnya ada teman yang bisa dipinjam kamusnya jadi gak repot-repot malam-malam kewarnet.

Setelah beberapa hari memakai kamus tersebut kami merasa belum puas, tidak standartd alasannya…. Karena kami mendengar kamus standard untuk kedokteran adalah D*****D. Hunting-lah lagi kami mencarinya……

“Whats?! Rp 300.000, mbak? Gak bisa kurang?” kata temanku ketika kami mendapatkan kamus yang kami cari. “Wah, gak bisa mas. Ini udah harga pas, barangnya asli loh!” temanku mengelus-elus janggutnya yang tidak berambut sambil berpikir. “Emank yang asli yang gimana,mbak?” (Gubraks!!!!! Gayanya tadi udah keren seperti mahasiswa yang udah ngerti barang sampai berani menawar…. Ternyata…..) Tanyanya. Si mbak tersenyum kemudian menunjukkan sebuah stiker hologram dan menambahkan, “ ini mas, kalo asli ada stiker hologramnya….”

Setelah beberapa saat berpikir, akhirnya dia setuju membeli kamus tersebut. Padahal saya sudah menyarankan untuk membeli yang mode mini, tapi dia bilang sekalian aja yang lengkap (lebih gede soalnya, harga juga beda dua kali lipat….hehehe….). Dibayarlah kamus itu dikasir dan dibawa pulang….

Baru beberapa saat dijalan, dia sudah berkata, “ berat juga ya? Bisa tolong gantian bawanya, cuy!”. Wkwkwkw…. Dalam benak saya ingin tertawa dan menjahili, tapi tidaklah untung lagi baik jadi harus banyak-banyak beramal. Sampai dikosan, mulailah kami mengamati betapa luar biasanya kamus ini…. Dari dimensinya yang begitu besar, tebalnya ampun-ampunan, jangan ditanya beratnya….. Weits!! Jangan lupa isinya,cuy…..

Beberapa bulan kami lewati dengan santai, keberadaan kamus itu terbukti bermanfaat, apalagi untuk keperluan tutorial diskusi. Banyak bahan yang harus kami baca dan banyak istilah yang baru kami ketahui maksudnya setelah membuka ‘kitab’ tersebut. Hanya sebatas itu fungsi yang kami ketahui.

Suatu pagi ada kejadian yang sangat mengagetkan, setelah sekian lama kami berinteraksi dengan kamus itu. Teman saya sangat jenius, lagi-lagi pemikiran anak kos untuk mencari jalan paling aman dan ekonomis patut diacungi jempol!!! Bagaimana tidak? Kamus itu menemukan manfaat lain ditangannya..hehehe….

Sedang asyik olahraga pagi di hari minggu, saya iseng lewat depan kamarnya. Eh, dia sedang asyik olahraga angkat berat. Secara normal kita biasa melihat baban yang dipakai untuk latihan itu biasanya terbuat dari logam, plastik dengan pemberat, atau dari pipa yang ujungnya diberi semen. Lha ini! Pakai tas!! Tasnya diisi kamus kesayangan kami lalu dijadikan alat olah raga. Terpingkal-pingkal saya melihatnya, memang kejeniusan itu datang dari hal yang dianggap tidak biasa. Ternyta selain isinya sangat bermanfaat, dimensi berat kamus itupun memiliki segi manfaat lain (meski seharusnya tidak seperti itu). Sejak saat itu, kami memanggilnya pemberat D’LAND!!!


*Buat pelaku utama cerpen ini maaf ya….hehehe…. ditunggu penemuan-penemuan barunya….