(Mantan) Pacarku Yang Dirahmati Allah….
Puji Syukur ku panjatkan kehadirat Allah
SWT yang telah memberikan rizki dan nikmatNya untuk kita. Bahkan apa yang belum
kita mintapun diberikanNya, sampai-sampai kita juga tidak dapat menhitungnya.
Semoga engkaupun merasakan yang demikian atas nikmatnya seperti yang aku
rasakan.
Sholawat dan salam tak lupa mari kita
hadiahkan kepada manusia mulia yang tidak pernah berhenti untuk medakwahkan
islam Rosulullah SAW, kepada kuluarganya, kepada para sahabat, dan para
pengikutnya sampai hari akhir nanti. Semoga kita termasuk didalam golongan
orang-orang beriman. Amin.
(Mantan) Pacarku Yang Dirahmati Allah….
Engkau adalah makhluk yang mulia seperti
halnya ibuku dan saudara perempuanku…. Yang harus kujaga kemuliannya. Engkau
adalah bunga yang harumnya semerbak yang mengundang kumbang untuk datang
mendekat. Dan Islam agama kita telah memuliakanmu dengan memberikan tuntunan
untuk kita bagaimana seharusnya engkau diperlakukan. Agar harummu tetap
semerbak.
Tanganmu tak boleh disentuh oleh
sembarang laki-laki, dirimu tak boleh sembarang diajak oleh laki-laki…. Kecuali
oleh laki-laki yang dihalalkan untukmu melalui syari’atNya yang mulia.
(Mantan) Pacarku Yang Dirahmati Allah….
Aku menulis surat ini bukan karena aku
takut hubungan kita diketahui oleh orang tuaku, atau aku telah mendapatkan
penggantimu…. Bukan, bukan….sungguh bukan…..Namun, sungguh hidayahNya yang
telah membuatku memahami syari’atNya yang mulia yang telah membuatku menyadari
betapa mulianya dirimu. Islam agama kita telah mengajarkan bagaimana agar kita
bisa menjaga kehormatan kita….
(Mantan) Pacarku Yang Dirahmati Allah….
Selama ini mungkin kita telah membina
sebuah hubungan yang ditunggangi oleh musuh abadi manusia Syaithannla’natullah….. kita telah membuat hati kita terbuai oleh
indahnya perasaan yang dibingkai oleh banyaknya bumbu maksiat didalamnya. Dan
baru sekarang kita menyadarinya.
Sekarang, marilah kita semai benih cinta
kita dijalan yang telah di RidhoiNya. Agar kita dapat merasakan cintaNya,
sehingga kita akan menjadi hamba yang dicintai olehNya. Tak lupa dengan
RidhoNya, maka dunia dan seisinya akan mencintai kita.
(Mantan) Pacarku Yang Dirahmati Allah….
Sungguh jodoh itu ada ditanganNya,
setiap orang memiliki pasangannya. Janganlah engkau takut karena Allah SWT
telah berjanji, bahwa seorang yang baik akan dipasangkan dengan yang baik dan
begitu juga sebaliknya.
Mari kita bersama memperbaiki diri kita,
yakinlah engkau akan mendapatkan yang terbaik pula.
Sudah cukup panjang kiranya suratku ini.
Aku memohon ampun padaNya atas segala kesalahan yang telah kita lakukan, semoga
engkaupun juga melakukan hal yang sama sepertiku. Aku mohon maaf jika dengan
datangnya surat ini akan menyakiti hatimu, namun yakinlah inilah jalan terbaik
untuk kita, karena tak ada kebaikan yang datang melainkan Dia mengijinkan.
Semoga engkau dapat memahami apa yang kurasakan dan aku berdo’a semoga engkau
merasakan apa yang kurasakan, semoga hidayah Allah diberikan kepada kita.
Akhirnya, aku menutup surat ini dengan
do’a dan salam yang telah diajarkan junjungan kita yang mulia Rosulullah SAW.
Sebuah salam penghormatan, sebuah do’a dan perekat ukhuwah….
Wassalamu’alaikumwarahmatullahiwabarakatuh…..
Anonim..... ditulis kembali dengan perubahan oleh Salman Al-Fatih
*standing applause* T-T
BalasHapusIni siapa yg nulis? saya doakan deh mudah2an berjodoh ama sang mantan T-T
BalasHapusntar penulisnya bikin konferensi pers dh..hehehe
BalasHapussaha2???
BalasHapushmm, sip2lah, didoakeun ka. doakan juga :D
Allahumma amin
Kecintaan yang dalam dan sungguh pada sesuatu benar-benar dapat membius...membuat diri tak bisa lepas darinya...
BalasHapusYang kemudian menjadi persoalan adalah kepada apa / siapa diri ini mencinta??
Seringkali diri mencinta pada sesuatu yang sesungguhya tidak mulia, bahkan terlaknat.. Diri pun menjadi terlaknat karena mencintainya...
Namun ketika di dalam hati bersemi cinta pada yang mulia, maka cinta akan menjadi mulia dan diripun akan menjelma menjadi insan yang mulia pula...
Dan...tidak ada yang dapat menyamai kemuliaan Allah yang Maha Mulia... Maka, cintailah Dia...
Cinta selain pada-Nya cukup hanya menjadi cintamu dalam diam, bila belum siap melangkah lebih jauh dengannya. Karena diammu bukti kesetiaanmu padanya.
Ingatkah akan kisah Fatimah dan Ali yg keduanya saling memendam apa yg mereka rasakan. Namun pada akhirnya mereka dpertemukan dalam ikatan suci nan indah:)
^ AE32 ^
Waduh 'anonim' kayaknya bisa tuh dibikin cerpen sendiri komennya.... :) thanks for your comment....
BalasHapussaya juga pengen bisa seperti Ali dan Fatimah..
BalasHapushahay....sayangnya yah ka...gak bisa memiliki age. sabarlah anak muda:)
BalasHapustapi ko tumben yah ka kamu mau cerita k nie...
berminat baca cerpen2 nie ka...:)
yg pasti lebih panjang dari komen diatas....
boleh tuh.... kirimin aja ke e-mail kk.... tar kasi komen deh!!
BalasHapusmank emailmu apa ka...nie ga tau siy:)
BalasHapuswong ga pernah ngirim email k nie.
kirim2lah k nie
agricultural_engineering32@yahoo.com
diantoskeun yeuh....:D
sudak ketemu ka.....ntar nie kirim
BalasHapustapi bukan cerpen ka, belum ketemu filenya.
BalasHapusPenuaan dini niy ka, lupa menyimpan file cerpen2nya nie :)
dkomen yah...
Dua orang yg saling mencerca adalah dalam kondisi seperti mereka ucapkan, tuduhan itu akan kembali kepadanya jika yg dituduhnya itu tidak demikian. (HR. Al Bukhari
BalasHapushupf....bete saya.